Langkah-Langkah Pembuatan / Membuat Peta Wilayah

Langkah-Langkah Pembuatan / Membuat Peta Wilayah - Adalah Proses pembuatan peta terdiri atas tiga tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian kembali data.



a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai instansi atau dari pengamatan langsung. Misalnya, ketika seorang kartografer akan membuat peta persebaran penduduk wilayah A, sumber datanya dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.



b. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dapat dianalisis dan hasilnya disimpan. Agar mengurangi kesalahan dalam pemetaan, data yang telah dihasilkan oleh komputer sebaiknya dicocokkan kembali dengan keadaan di lapangan.

Berdasarkan sifat pencariannya, data dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung di lapangan melalui pengukuran, pengamatan, dan wawancara. Adapun data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dari sumber data yang telah didokumentasikan oleh berbagai lembaga, seperti BPS, LIPI, dan LAPAN. 



c. Penyajian Kembali Data
Penyajian kembali data disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik dapat membuat data lebih mudah untuk dipahami. Bentuk grafik dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Grafik lingkaran, yaitu grafik yang berupa lingkaran dengan jari-jari lingkaran yang membagi secara proporsional sesuai dengan presentase datanya.
2) Grafik batang, yaitu grafik yang berupa segi empat, baik vertikal maupun horisontal.
3) Grafik garis, yaitu grafik yang berupa titik-titik atau garis.

Hasil pemetaan yang akurat dihasilkan oleh kecermat an dan ketelitian oleh seorang ahli dalam bidang pemetaan.

Jika peta lokasi pemetaan sudah tersedia, cara pemasukan data ke dalam peta pun bermacam-macam. Misalnya, kamu ditugaskan untuk membuat peta penyebaran dan kepadatan penduduk di Kabupaten A yang terdiri atas empat kecamatan. Pada sensus 2000, jumlah penduduk masing-masing kecamatan tersebut, yaitu 100 jiwa, 200 jiwa, 300 jiwa, 400 jiwa, dan 500 jiwa. Terdapat beberapa cara membuat penyebaran dan kepadatan penduduk, antara lain dengan sistem arsir, titik, atau lingkaran. Jika kita menggambar penyebaran penduduk tersebut dengan arsir, setiap kecamatan harus diarsir dengan arsiran yang berbeda dengan setiap kecamatan yang lain.


Sebelumnya mengenai Letak Astronomis dan Geografis Indonesia ini dapat menambah pengetahuan anda.


Jika peta tersebut dibuat dengan sistem titik, harus dijelaskan bahwa titik itu mewakili berapa jiwa. Misalnya, satu titik mewakili 50 jiwa.

Langkah-Langkah Pembuatan / Membuat Peta Wilayah


(a) Grafik lingkaran
(b) Grafik batang
(c) Grafik garis


Jika kamu membuat peta tersebut dengan lingkaran, kamu harus menentukan satu lingkaran dengan jari-jari tertentu yang mewakili sejumlah penduduk tertentu. Misalnya, peta persebaran dan kepadatan penduduk dibuat dengan lingkaran yang jari-jarinya 1 cm mewakili 100 jiwa. Jadi, di Kecamatan A panjang jari-jari lingkarannya 1 cm. Untuk panjang jari-jari lingkaran di kecamatan lain dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Langkah-Langkah Pembuatan Peta Wilayah


Berdasarkan rumus tersebut, panjang jari-jari lingkaran di kecamatan yang lain adalah sebagai berikut.

Langkah-Langkah Membuat Peta Wilayah



0 Response to "Langkah-Langkah Pembuatan / Membuat Peta Wilayah"

Posting Komentar