Contoh dan Macam Aplikasi SIG - Dalam aplikasi SIG, terdapat beberapa sarana petunjuk yang dapat dijadikan standar untuk memaknai peta yang tampil di layar monitor, yaitu sebagai berikut.
1. Legenda
Legenda adalah keterangan tentang objek-objek yang ada di peta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, segitiga adalah gunung, dan keterangan-keterangan lainnya.
2. Skala
Skala adalah keterangan perbandingan ukuran di layar dengan ukuran sebenarnya di lapangan.
3. Zoom In/Zoom Out
Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom out.
4. Pan
Dengan fasilitas pan, peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang dikehendaki para pengguna sesuai dengan prioritas.
5. Searching
Sarana ini digunakan untuk mencari letak suatu fenomena.
6. Pengukuran
Fasilitas ini dimaksudkan untuk mengukur jarak antartitik, jarak rute, atau luas suatu wilayah secara interaktif.
7. Informasi
Setiap fenomena yang digambarkan, dilengkapi dengan informasi yang dapat dilihat jika fenomena tersebut di-klik. Misalnya, pada software SIG, jaringan jalan jika di-klik pada suatu ruas jalan akan memunculkan data nama jalan tersebut, tipe jalan, desa-desa yang menjadi ujung jalan, dan jalan-jalan lain yang berhubungan dengan jalan yang bersangkutan.
8. Link
Selain informasi dari database, SIG memungkinkan pula menghubung kan data fenomena pada peta dengan data dalam bentuk lain, seperti gambar, video, ataupun web. Tampilan SIG dapat menampilkan fenomena dua dimensi ataupun tiga dimensi.
Sebelumnya materi mengenai Cara Pengelolaan SIG ini mungkin dapat mnambah informasi anda.
Berikut ini akan diuraikan aplikasi SIG dalam manajemen tata guna lahan, inventarisasi sumber daya alam, dan bidang sosial.
a. Manajemen Tata Guna Lahan
Lahan merupakan komponen penting dalam perkembangan budaya manusia. Pendayagunaan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah maupun masyarakat perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Keberadaan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, hiburan, olah raga, dan fasilitas umum lainnya. SIG harus dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan yang diperlukan.
Lokasi yang akan dibangun di daerah perkotaan perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketimpangan ekosistem. Misalnya, pembangunan tempat pembuangan sampah. Kriteria-kriteria yang dapat dijadikan parameter antara lain di luar area permukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 15 meter dari jalan raya, dan adanya fasilitas jalan raya yang memadai. Dengan kemampu an SIG yang dapat memetakan fenomena yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti akan digabungkan sehingga me muncul kan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat layak dengan seluruh kriteria. Jadi, analisis SIG ini juga dapat dijadikan arena studi kelayakan bagi rencana pembangunan.
Begitu juga untuk kepentingan perencanaan pembangunan fasilitas lainnya, SIG dapat dijadikan sebagai salah satu acuan yang perlu diper timbangkan agar proses pembangunan itu sendiri bersinergi dengan unsur-unsur lainnya.
Di daerah perdesaan, manajemen tata guna lahan lebih banyak berorientasi pada sektor pertanian. Ababila unsur-unsur fisik telah terpetakan dengan baik akan membantu penentuan lokasi tanaman, jenis tanaman yang cocok, jenis pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Begitu juga halnya dengan pembangunan irigasi dapat dibantu dengan analisis SIG, seperti berupa peta sawah dan ladang, peta permukiman penduduk, ketinggian setiap tempat, dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian pun dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan transportasi.
Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk membantu pengambilan keputusan, tugas dari pemerintah daerah terlebih dahulu adalah memasukkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi daerahnya. Data yang perlu disiapkan antara lain peta dan data statistik daerah. Untuk peta dapat menggunakan data yang sudah ada yang disediakan oleh Bakosurtanal atau lembaga lain yang
terkait. Data statistik dapat diperoleh dari hasil sensus yang biasanya terdapat di Badan Pusat Statistik (BPS) atau data-data lainnya yang berasal dari departemen atau lembaga lain.
b. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pembangunan di Indonesia harus terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya budaya. Per kembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci, cepat, dan aktual tentang sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah. Berbagai data sumber daya hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan.
Manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam antara lain sebagai berikut.
1) Untuk pengawasan daerah bencana alam, seperti:
a) memantau luas wilayah bencana alam;
b) memetakan wilayah rawan bencana;
c) pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang;
d) menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
2) Untuk mengetahui distribusi kawasan lahan, seperti:
a) kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
b) kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
c) kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
d) pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
3) Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak bumi, batu bara, emas, besi, perak, dan barang tambang lainnya.
c. Bidang Sosial
Modal pembangunan tidak hanya memanfaatkan sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia dan sumber daya sosial. SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Khusus dalam bidang sosial, SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
1) untuk pendataan dan kemungkinan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;
2) mengetahui luas dan persebaran, serta kualitas lahan pertanian dan kemungkinan pola drainasenya;
3) untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, pendidikan, rumah sakit, perkantoran, sarana hiburan dan rekreasi, serta pembuatan jalur hijau;
4) mengetahui potensi dan persebaran penduduk;
5) untuk pendataan dan pengembangan jaringan sarana transportasi dan komunikasi.
Sekian materi mengenai Contoh dan Macam Aplikasi SIG dari Geografisku, semoga bermanfaat.
0 Response to "Contoh dan Macam Aplikasi SIG"
Posting Komentar