Profil, Solum, Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah di Indonesia - Hari ini kita akan membahas mengenai materi tersebut.
Profil dan Solum Tanah
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah
Perbedaan horizon tanah disebabkan pengendapan yang berulangulang oleh genangan air atau penyucian tanah (leached) dan karena proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertical dari tanah menunjukkan susunan horizon yang disebut profil tanah.
Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R (bed rock). Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon A dan B.
a. Horizon O
Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral.
b. Horizon A
Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian.
c. Horizon B
Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan (iluviasi) dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A.
d. Horizon C
Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur.
e. Horizon D atau R
Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar.
Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah
a. Warna Tanah
Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, berarti semakin gelap warna tanah.
Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut.
1) Hue, menunjukkan warna spektrum yang paling dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
2) Value, menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
3) Chroma, menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colour Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda apabila tanah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. Di dalam penentuan warna tanah perlu dicatat bagaimana kondisi tanah tersebut apakah dalam keadaan basah, lembap, atau kering.
b. Tekstur Tanah
Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan per ban dingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut.
1) Pasir
2) Pasir berlempung
3) Lempung berpasir
4) Lempung
5) Lempung berdebu
6) Debu
7) Lempung liat
8) Lempung liat berpasir
9) Lempung liat berdebu
10) Liat berpasir
11) Liat berdebu
12) Liat
Dari dua belas tekstur tanah tersebut, terdapat empat kelas utama yaitu pasir, lempung, debu dan liat. Di lapangan, tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan dengan memilin tanah dengan jari-jari tangan (kasar halusnya tanah).
c. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
1) Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.
2) Prisma (Presmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
3) Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
4) Gumpal Bersudut (Angular Blocky), ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah.
5) Gumpal Membulat (Sub Angular Blocky), ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah.
6) Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.
7) Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.
Sekian materi mengenai Profil, Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah dari Geografisku, semoga bermanfaat.
0 Response to "Profil, Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah"
Posting Komentar