Cara Menggambar Sketsa atau Denah Berdasarkan Peta Mental - Pada 4 Agustus 2007, Rangga genap berusia 12 tahun. Dia mengundang teman-teman sekelasnya untuk datang menghadiri perayaan ulang tahun di rumahnya yang terletak di Jalan Maskumambang No. 5 Kompleks
Perumahan Griya Indah. Rama, teman Rangga yang belum pernah ke rumah Rangga menanyakan bagaimana jalan sampai ke sana. Rangga kemudian menyebutkan arah, bangunan-bangunan utama yang mudah dikenal, dan jalan yang harus dilalui. Rama yang rumahnya agak jauh dari rumah Rangga segera dapat memahami dan menafsirkan petunjuk yang dijelaskan Rangga. Sore harinya, Rama dapat menemukan rumah Rangga tanpa mengalami kesulitan.
Sebaliknya, Rani murid pindahan dari sekolah lain dan baru bersekolah seminggu, tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh Rangga sehingga Rangga perlu menggambarkan sebuah denah atau sketsa sederhana. Sore harinya, Rani pergi ke rumah Rangga dengan susah payah karena denah yang digambarkan Rangga banyak yang kurang sesuai dengan kenyataannya.
Apa yang dilakukan oleh Rangga, Rama, dan Rani merupakan sebuah perwujudan dan tanggapan terhadap lingkungannya yang dinamakan peta mental (mental map)atau peta kognitif. Definisi dan teori mengenai peta mental ini kali pertama dirintis oleh seorang ahli geografi bernama Roger Downs yang bekerja sama dengan seorang ahli psikologi bernama David Sea pada 1973. Mereka berdua memberikan definisi bahwa peta mental merupakan proses yang memungkinkan kita mengumpulkan, mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan kembali informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda mengenai lingkungan geografis.
Melalui peta mental yang dimiliki itulah Rangga dapat menggambarkan dan menunjukkan letak rumahnya kepada teman-temannya. Selain Rangga, setiap orang termasuk kamu memiliki peta mental yang berbeda- beda.
Sebelumnya mengenai Cara Mengukur Peta Mental ini dapat menambah pengetahuan Anda.
Setiap hari kamu pergi ke sekolah, Ayah dan Ibu pergi bekerja, atau kamu dapat mengingat tempat kamu lupa menyimpan buku atau pulpen. Bahkan, seorang tunanetra pun dapat berjalan tanpa merusak benda-benda di rumahnya yang sudah lama dihuninya karena telah hafal betul letak dari setiap benda di rumahnya. Peta mental dalam diri setiap individu sangat beragam.
Faktor Pembeda dan Cara Mengukur Peta Mental
1. Faktor Pembeda Peta Mental
Kamu perhatikan peta mental yang dimiliki Rangga, Rama, dan Rani ternyata berbeda bukan? Ya, setiap orang akan memiliki peta mental yang berbeda-beda.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Gaya Hidup
b. Keakraban dengan Lingkungan
c. Keakraban Sosial
2. Cara Mengukur Peta Mental
Lima unsur yang dapat dipergunakan untuk mengukur peta mental seseorang, yaitu sebagai berikut.
a. Tanda-tanda yang mencolok (landmarks)
b. Jalur-jalur jalan (paths)
c. Titik temu antarjalur (nodes)
d. Batas-batas wilayah (edges)
e. Distrik
0 Response to "Cara Menggambar Sketsa atau Denah Berdasarkan Peta Mental"
Posting Komentar